Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Religi

INDAHNYA BERDAGANG DENGAN MENGHARAP RIDHO ALLAH

SEORANG lelaki tua dengan baju lusuhnya masuk ke sebuah toko megah ...  Dari baju'nya,, terlihat lelaki tua itu adalah seorang fakir ... Para pengunjung di toko tersebut yang mayoritas adalah orang² berada (borjuis),, mereka rata-rata melihat dengan pandangan aneh kepada lelaki tua tersebut ...  Tetapi tidak dengan sang pemilik toko ... ”Mau cari apa pak ???” Tanya pemilik toko dengan ramah ... ”Anu …  Saya mau beli selimut enam helai untuk saya dan anak istri saya,, tapi …” Jawab'nya ragu ... ”Tapi kenapa pak ???” “Saya hanya punya uang 100 riyal ...  Apa cukup untuk membeli enam helai selimut ???  Tak perlu bagus,, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin" ... Ucap lelaki tua tersebut ... ”Oh tentu cukup pak ...  Saya punya selimut bagus dari Turki ... Harga'nya cuma 20 riyal saja,, kalau bapak membeli 5 saya kasih bonus 1 helai" ... Jawab sang pemilik toko sigap ...  Lega,, wajah lelaki t...

12 GOLONGAN MANUSIA YANG DI DOAKAN MALAIKAT

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.” (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar) 2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat. “Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’.” (HR. Imam Muslim dariAbu Hurairah, Shahih Muslim 469). 3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah. “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan.” (Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra’ bin ‘Azib) 4. Orang yang menyambung shaf shalat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf). “Sesungguhnya Al...

Mengapa Dosa itu Membuat Hati Berkarat

Mengapa Dosa itu Membuat Hati Berkarat? Al-Qur’an dalam berbagai suratnya sering membicarakan efek negatif dari dosa terhadap hati manusia. Bagaimana dosa-dosa itu dapat mengotori dan menggelapkan hati. Berbagai ayat menyebutkan bagaimana dosa mampu membuat hati menjadi buta dan terkunci dari cahaya kebenaran. Seperti dalam firman-Nya, خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيم “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS.al-Baqarah:7) Dan dalam ayat lain Allah berfirman, فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS.al-Hajj:46) Efek terburuk dari seringnya mengulangi dosa adalah gelapnya hati, hilangnya cahaya ilmu dan matinya kemampuan manusia untuk membedakan ...

Membersihkan Hati Dari fitnah

MEMBERSIHKAN HATI DARI FITNAH SYAHWAT DAN FITNAH SYUBHAT Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : تُـعْـرَضُ الْـفِـتَـنُ عَلَـى الْـقُـلُـوْبِ كَالْـحَصِيْـرِ عُـوْدًا عُوْدًا ، فَـأَيُّ قَـلْبٍ أُشْرِبَـهَا نُـكِتَ فِـيْـهِ نُـكْـتَـةٌ سَوْدَاءُ ، وَأَيُّ قَـلْبٍ أَنْـكَـرَهَا نُـكِتَ فِـيْـهِ نُـكْتَـةٌ بَيْضَاءُ ، حَتَّىٰ تَصِيْـرَ عَلَـىٰ قَـلْبَيْـنِ : عَلَـىٰ أَبْـيَـضَ مِثْـلِ الصَّفَا ، فَـلَا تَـضُرُّهُ فِـتْـنَـةٌ مَـا دَامَتِ السَّمٰـوَاتُ وَالْأَرْضُ ، وَالْآخَرُ أَسْوَدُ مُـرْبَادًّا ، كَالْكُوْزِ مُـجَخِّـيًا : لَا يَعْرِفُ مَعْرُوْفًـا وَلَا يُـنْـكِرُ مُنْكَـرًا ، إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ. Fitnah-fitnah menempel dalam lubuk hati manusia sedikit demi sedikit bagaikan tenunan sehelai tikar. Hati yang menerimanya, niscaya timbul bercak (noktah) hitam, sedangkan hati yang mengingkarinya (menolak fitnah tersebut), niscaya akan tetap putih (cemerlang). Sehingga hati menjadi dua : yait...

Anjuran dan Keutamaan Bersabar

Ya ayyuhal ikhwah, dalam sebuah firman-Nya, Allah Ta’ala menyeru, Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali ‘Imron, 3:200) Juga seperti firman-Nya berikut, Artinya, “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. al-Baqarah, 2:45-46) Dalam kedua ayat tersebut diatas, Allah Ta’ala mewajibkan kepada setiap hamba-Nya untuk selalu bersabar dalam menjalankan ketaatan dan ketika menjauhi kemaksiatan, serta ketika tengah mendapat kesulitan dan juga bersabar ketika hendak mencapai suatu tujuan. Rasulullah saw dahulu juga mencontohkan sikap terpuji tersebut seperti pada hadits berikut, كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْ...

IBLIS ITU SANGAT ALIM

IBLIS ITU SANGAT ALIM (Secangkir KOPI LANGIT) Jika engkau bertanya tentang Al-Qur'an kpd iblis, maka iblis akan bisa menerangkan dengan sangat jelas, karena iblis tahu persis kapan ayat itu turun dari langit... Jika engkau bertanya tentang ilmu hadist kepada iblis, maka iblis akan sangat pandai menjelaskannya, karena iblis tahu asbabul wurud dari hadist tsb.... Jika engkau bertanya tentang kisah para nabi, iblis akan dengan tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak nabi adam masih berada dalam surga... iblis ahli alqur'an... iblis ahli hadist.... iblis ahli riwayat.. iblis alim/pandai dalam segala ilmu... Tapi iblis tidak menjadi kekasih Allah, karena dalam diri iblis ada kalimat... AKU LEBIH BAIK DARI KAMU Semoga sedikit ilmu yg dititipkan Allah Subhana Wa Ta'alla dihati kita tidak menjadikan kita sombong dalam segala urusan... Juga paham bahwa ilmu tak menjamin orang pasti ta'at dan sholeh. Yang aku takut... Hatiku kian mengeras dan sulit mene...

Celaan Terhadap Nafsu dan Akibat Mengikut Godaannya

Nafsu adalah kecenderungan tabiat kepada sesuatu yang dirasa sesuai. Kecenderungan ini merupakan satu bentuk penciptaan yang ada dalam diri manusia sebagai satu urgensi kelansungan hidupnya. Hal ini kerana, jika manusia tidak memiliki kecenderungan untuk makan, minum dan sebagainya maka ia telah melanggari fitrah dan sunnatullah. Nafsu mendorongnya kepada sesuatu yang dikehendakinya, sebagaimana kebencian yang bisa membelanya dari sesuatu yang menganggu hidupnya. Jadi nafsu tidak boleh dicela secara mutlak. Tidak pula dipuji secara mutlak. Yang layak dicela adalah yang berlebihan mencela dan berlebihan memujinya. Adapun kebiasaanya orang yang banyak mengikut hawa nafsunya tidak konsisten pada batasan pertengahan antara celaan dan memuji. Justeru, banyak mereka yang gagal mengawal nafsu dengan baik. Oleh kerana itu, Allah sering menyebutkan nafsu dalam al-Quran dalam keadaan mencelanya begitu juga dalam sunnah baginda kecuali jika perbatasan nafsu itu benar-benar dijaga dengan baik...

Keutamaan Akal Dan Keistimewaanya

Akal adalah nikmat paling agung pengaruhnya setelah nikmat iman. Semua bukti dan fakta menjadi saksi, bahwa wahyu Allâh Azza wa Jalla dan akal manusia adalah selaras dan serasi. Banyak nash syar’i yang menunjukkan keharusan menggunakan akal untuk bertafakkur, dalam rangka untuk mengenal Allâh Azza wa Jalla dan mentauhidkan-Nya dengan menunaikan konsekuensinya. Tidak akan sempurna agama seseorang sampai akalnya sempurna. Akal tanpa agama akan sesat, dan beragama tanpa akal adalah tangga menuju pemahaman yang salah dan perilaku buruk. Dan seringkali itu mencoreng wajah Islam yang murni! Al-Hasan al-Bashri rahimahullah bila diberitahukan tentang seseorang yang shalih, ia akan bertanya, “Bagaimana akalnya? Agama seorang hamba tidak akan sempurna sama sekali hingga akalnya sempurna.” Apa yang diucapkan al-Hasan al-Bashri rahimahullah bisa kita kembalikan pada firman Allâh Azza wa Jalla : وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ Dan Allâh menimpakan adzab kepada ...

Pegangan Para Salaf dalam Menghadapi Kekhawatiran dan Harapan

Pegangan Para Salaf dalam Menghadapi Kekhawatiran dan Harapan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah Siapa saja yang mengharapkan sesuatu, maka diisyaratkan adanya tiga hal: Pertama : Menyukai apa yang diharapkan. Kedua : Khawatir akan kehilangan apa yang diharapkan. Ketiga : Berusaha keras untuk mendapatkannya. Harapan yang tidak dikaitkan dengan sesuatu disebut angan-angan. Harapan berbeda dengan angan-angan. Setiap orang yang berharap pasti ada rasa khawatir. Seorang yang berjalan di jalan raya bila merasa khawatir, ia akan mempercepat jalannya, takut kehilangan sesuatu. Dalam Jami’nya, Tirmidzi mengutip hadis dari riwayat Abi Hurairah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. bersabda: “Siapa yang merasa takut (khawatir), ia berangkat di waktu malam. Siapa yang berangkat pasti sampai ke rumah. Sungguh dagangan Allah itu mahal. Dagangan Allah itu adalah surga.” Maksudnya, orang yang mengharapkan surga Allah haruslah melalui perjuangan seperti orang yang berjalan di waktu malam untuk...